Judul Asli : The Old Man & The Sea
Pengarang : Ernest Hemingway
Penerjemah : Sapardi Djoko Damono
Bahasa : Indonesia
Penerbit : KPG
ISBN : 9786026208880
Cetakan : Pertama,Mei 2016
Ketebalan : iv + 102 halaman
Status : Koleksi Pribadi
Santiago
kembali ke pelabuhan dengan tangan kosong.Tak ada seekor ikan pun yang
ditangkap.Bocah laki-laki,mantan anak asuhnya,meminta untuk diajak melaut
bersamanya,tapi ia tolak.Santiago lebih memilih melaut seorang diri.Tapi bocah
laki-laki itu tetap menemani dan membantunya mempersiapkan peralatan
melaut.Hingga kemudian Santiago berangkat melaut pada dini hari.Ia seorang diri
melaut hingga 84 hari lamanya.Segala macam cuaca dihadapinya.Sampai kemudian
seekor ikan yang cukup besar,terjebak dalam jaringnya,dan memaksanya berjuang
setengah mati bertarung melawan si ikan besar.
Novella dengan
alur sederhana ini telah mengantarkan Hemingway memenangkan Pulitzer Prize
tahun 1953.Perjuangan Santiago melawan ombak dan ikan besar tangakapannya
digambarkan dengan apik.Suka,duka dan monolog si nelayan Santiago mendominasi
novella ini.Untuk mengatasi kesepiannya di laut Santiago bercakap-cakap dengan
dirinya sendiri,dengan laut dan segala makhluk hidup yang nampak.Ia terus saja
melaut meski tanpa terasa kapalnya terlalu jauh dari pantai.Tapi Santiago tetap
tenang,hanya tekadnya terus membara.Ia bertekad harus mendapat ikan tangkapan
yang bagus,setelah sebelumnya selalu gagal mendapatkan ikan.
Hemingway
sangat detail menggambarkan lautan dan suasana hati para tokoh dalam novella
ini.Perjuangan Santiago bagaikan metafora perjuangan anak manusia dalam
mencapai impiannya.Kesepian dan kesedihan yang dirasakan Santiago yang seorang
diri di tengah lautan,juga diarasakan oleh kita,para manusia di tengah lautan
kehidupan.Terkadang kita bermonolog,berkeluh kesah dengan diri kita
sendiri,seperti halnya Santiago.Hanya saja beberapa diantara kita memilih
menyerah mundur sedangkan yang lain tetap memilih berjuang sampai
akhir.Santiago yang tak pernah menyerah walau kesulitan menghadang,adalah
gambaran ideal yang harusnya kita terapkan dalam kehidupan.Kita kadang
lelah,tapi bukan alasan untuk menyerah.Dalam pertarungannya melawan ikan besar
tangkapannya,Santiago mengatakan sebuah kalimat yang kemudian menjadi
legendaris,”manusia bisa dikalahkan tapi takkan bisa dihancurkan”.Sebuah kata
yang memberi kekuatan untuk terus berjuang.
Satu hal yang
sedikit mengganggu bagiku sebagai pembaca adalah,banyaknya monolog serta detail
tentang hari-hari Santiago selama di lautan justru sering membuatku
mengantuk.Sensasi yang pernah ku rasakan sebelumnya di Life of Pi .Mungkin aku perlu membaca ulang novella ini di suasana
yang lebih tenang dan fokus yang lebih baik.Hemingway dengan apik menggambarkan
kedekatan si nelayan dan bocah laki-laki melalui sikap dan perkataan
mereka.Betapa si bocah sangat menyayangi Santiago yang sudah dianggapnya
seperti saudara.
Pantas bila
novella ini sangat melegenda.Setelah sekian lama penasaran,syukurlah saya
sempat membacanya.Alur yang sederhana,perwatakan karakter yang mudah dipahami
diirigi pesan moral yang kuat.Sepertinya kita harus menemukan atau malah
menanamkan sesosok Santiago dalam diri kita.Semangat,dedikasi,dan kecintaannya
pada laut,pada pekerjaanya patut kita tiru.Mari kita tanamkan sosok Santiago
dalam pribadi kita.