20 June 2016

Dunia Cecilia,Dialog Indah Antara Surga dan Bumi

Judul : Dunia Cecilia
Judul Asli : Through a Glass,Darkly
Pengarang : Jostein Gaarder
Penerjemah : Andityas Prabantoro
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Mizan
ISBN : 978-979-433-886-5
Cetakan : III,Desember 2015
Ketebalan : 209 Halaman
Status : Koleksi Pribadi
Rating : 3,8/5

Malam Natal,kali ini,Cecilia tak bisa merayakannya bersama keluarga.Ia sakit keras dan sulit sembuh.Cecilia sangat kecewa pada Tuhan yang tak kunjung memberinya kesembuhan.Hingga pada suatu malam,malaikat Ariel mengunjunginya,dan berbincang dengannya.Sang malaikat ingin Cecilia menceritakan seperti apa rasanya menjadi manusia dengan darah dan daging.Dan malaikat Ariel akan menceritakan tentang surga dan kehidupan para malaikat.Dari situ mereka berdiskusi tentang banyak hal.Dimulai dari pertanyaan malaikat Ariel tentang panca indera sampai pertanyaan klasik tentang lebih dahulu mana,ayam atau telur.Dalam percakapan tersebut,Cecilia sempat meragukan “kemalaikatan Ariel”serta keagungan Tuhan.Ariel pun menjelaskan segala hal yang Cecilia tanyakan tersebut.Tidak hanya sekedar diskusi,Ariel pun mengajak Cecilia keluar rumah dengan dibantu olehnya,Bermain ski di saat dini hari,dan terbang bersama malaikat Ariel di malam hari.
Sebuah filsafat yang dibungkus dalam fantasi anak-anak.Itulah gambaran singkat tentang novel satu ini.Sangat khas Gaarder.Pertanyaan Ariel tentang panca indera mengingatkan kita akan apa yang kita anggap biasa saja,sebenarnya adalah sebuah proses yang kompleks.Kompleksitas yang disusun sedemikian rupa oleh Tuhan.Sesuatu yang perlu kita syukuri.Filsafat di Dunia Cecilia dikemas lebih ringan dan dalam balutan diskusi antara Cecilia dan malaikat Ariel.Dialog ringan yang justru memaparkan kompleksitas diri manusia.Gaarder mengemasnya sedemikian rupa,sehingga tidak sampai membuat kita mengernyitkan dahi.Justru membuat kita berpikir dan lebih merenungi tentang kita sebagai pribadi dan kehidupan di sekitar kita,baik sebagai bagian dari alam ataupun masyarakat manusia.Melalui tokoh Ariel,Gaarder seolah mengajak kita untuk lebih mensyukuri dan mengagumi kehebatan dan kesempurnaan penciptaan Tuhan.Segala pertanyaan yang ada pada akhirnya hanya membuat kita terus mencari dan mencari jawaban yang tak akan pernah habis.Pada akhirnya kita mesti mengakui  kemahasempurnaanNya.
Hal terbaik dalam novel ini adalah terjemahannya yang bagus sehingga mudah dipahami bahkan oleh pembaca anak-anak.Karena pada dasarnya buku ini memamg ditujukan untuk anak-anak.Bahasa yang digunakan juga luwes dan tidak terkesan kaku.Bila tidak melihat nama penulisnya,mungkin kita mengira bahwa novel ini ditulis oleh penulis lokal.Dari judul bahasa Inggrisnya,Through a Glass,Darkly ,diterjemahkan Mizan dengan Dunia Cecilia.Dulu sempat diterbitkan dengan judul Cecilia dan Malaikat Ariel.Saya pribadi merasa kurang sreg untuk terjemahan judulnya.Terkesan mengekor dua novel Gaarder sebelumnya.Padahal judul dalam bahasa Inggris lebih puitis,filosofis,serta memberikan gambaran akan isi dan tema yang diangkat.

Membaca karya Gaarder yang sarat akan muatan filosofis membuat kita memikirkan apa yang luput dari pengamatan kita.Apa yang kita anggap biasa,sebenarnya menyimpan kompleksitas tersendiri.Gaarder selalu mengangkat anak-anak sebagai karakter utama.Karena anak-anak selalu ingin tahu dan memilik rasa penasaran akan segala hal.Jauh berbeda dengan orang dewasa yang selalu merasa mengetahui segala hal,dan seringkali enggan mencari tahu dan memilih untuk mengabaikan atas segala hal yang tak mereka ketahui. Pada akhirnya kunci untuk mengenal dunia adalah mengenali diri kita sendiri.Karena barangsiapa mengenal  dirinya secara mendalam,maka akan mengenal segala keajaiban Tuhan.

No comments:

Post a Comment