01 June 2016

Distopia Visioner,Brave New World

Judul : Brave New World
Pengarang : Aldous Huxley
Penerjemah : Nin Bakdi Soemanto
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Bentang Pustaka
ISBN : 978-602-291-087-9
Cetakan : Pertama,Juli 2015
Ketebalan : xvi + 268 halaman
Genre : Sastra,Distopia
Status : Koleksi pribadi
Rating : 4/5 


Mengambil setting tahun 632 A.F (After Ford).Kontroler dunia menciptakan masyarakat yang ideal.Manusia dikembangkan sedemikian rupa di laboratorium yang tersebar di seluruh dunia.Laboratorium tersebut laksana pabrik manusia yang menghasilkan manusia yang sesuai dengan peran yang akan mereka emban di masyarakat.Masyarakat terbagi atas kasta-kasta.Kasta Alfa menempati urutan pertama,menduduki posisi penting di masyarakat,diikuti kasta Beta.Sementara kasta Gamma,Delta,dan Epsilon adalah pekerja rendahan atau buruh kasar.Setiap bakal manusia dikondisikan mulai dari embrio dalam botol sampai mereka “terlahir” ke dunia.Begitu mereka terlahir,mereka menerima pengondisian melalui sugesti massif alam bawah sadar dengan hypnopaedia.Melalui hypnopaedia,para manusia tersebut didoktrin sesuai kasta dan peran yang akan mereka jalani di masyarakat.Kesedihan,luka,kesengsaraan akan dijauhkan dan dihapuskan dari memori mereka.Mereka hanya akan bertindak dan merasa sebagaimana mereka dikondisikan.Semua ini demi stabilitas,komunitas,dan identitas.
Bernard Marx,seorang pria kasta Alfa Plus yang tidak seperti para manusia pada zamannya.Pemikirannya tentang kebahagiaan sejati tanpa obat-obatan seperti soma,membuat kawannya heran.Ia ingin melihat tempat reservasi liar,tempat yang jauh dari peradaban,liar dan alami.Rasa penasarannya membawa ia dan teman wanitanya Lenina Crown ke Reservasi Liar.Tempat peradaban yang liar dan ganas masih ada.Setibanya disana mereka bertemu dengan Linda,seorang wanita yang datang dari peradaban mereka.Linda dibuang oleh teman prianya setelah ketahuan hamil.Linda melahirkan putranya,John di Reservasi Liar itu.Pertemuan mereka dengan Linda dan John (yang kemudian dipanggil Si Liar) telah membawa mereka ke arah yang tak terduga.
Bila sebelumnya kita telah dikenalkan dengan keterkekangan dalam 1984,di Brave New World ini kita malah disuguhi kebebasan tanpa batas.Seks bebas dan penggunaan obat penenang dilaksanakan dan digunakan secara bebas.Para manusia dikisahkan tak perlu menikah dan berkeluarga.Karena manusia terlahir dari laboratorium pabrik manusia,sehingga tidak mengenal keluarga.Panggilan ayah,ibu dianggap cabul.Bahkan pemandangan ibu menyusui dianggap tidak sopan.Di bagian akhir cerita,dikisahkan betapa si Liar sangat frustasi dengan segala kepalsuan dan tidak berperasaannya manusia yang dianggap modern dan beradab.Mereka bahkan tidak berempati pada kematian Linda,ibunya.Manusia yang tidak memiliki empati dan rasa kemanusiaan.Mereka begitu menggantungkan diri pada obat-obatan penenang untuk menolak kenyataan pahit.Tidak ada agama,tidak ada seni yang ada hanyalah mencari pemuasan indrawi semata.Atas nama stabilitas segala hal yang memicu kesedihan akan dihapuskan.Di novel ini juga tersirat tentang pengaruh kuat sugesti bawah sadar.Nampaknya,Huxley meyadari betul efek negatif dari sugesti bawah sadar yang diusulkan Freud.
Dengan caranya sendiri,Huxley mengungkap keprihatinannya atas dampak negatif kemajuan teknologi dan merebaknya kapitalisme pada kehidupan manusia.Ketika lembaga keluarga dan pernikahan kehilangan kesakralannya.Banyak manusia lebih memilih seks bebas dan obat-obatan terlarang sebagai pelarian,dan sarana mencari kebahagian.Dentum house music sebagai sumber ketenangan.Agama kehilangan spiritualitasnya.Sehingga hanya melahirkan keyakinan buta berlandaskan kekerasan.Segala hal yang akhirnya membuat si Liar frustasi dan memilih menjauhi hingar bingar peradaban.

Bila anda sudah membaca 1984,George Orwell,anda mesti membaca Brave New World,Aldous Huxley.Dua novel  dystopia legendaris yang visioner dan memberi gambaran pada kita dampak buruk dari peradaban modern yang kita bangun.Satu hal yang cukup mengganggu menurutku adalah pengantar dari penulis yang diletakkan sebelum cerita.Terus terang saya kurang paham dengan pengantar tersebut kecuali anda sudah membaca cerita secara keseluruhan.Seharusnya prakata dari penulis tersebut diletakkan di akhir cerita,atau anda bisa membaca setelah menamatkan novelnya.Hal lain yang dirasa cukup membingungkan adalah terjadi percakapan yang terjadi di tempat dan oleh orang yang berbeda,tapi ditulis tanpa tanda jeda.Sehingga bisa membuat pembaca kebingungan dalam mengikuti jalan cerita.Dan anda butuh konsentrasi tinggi untuk membaca novel ini.Ada banyak pemikiran yang cukup rumit,terutama pemikiran tentang stabilitas dunia dari Mustapha Mond,sang Kontroler Dunia wilayah Eropa Barat.Selebihnya novel ini sangat layak dibaca.

No comments:

Post a Comment