18 August 2015

Dua Belas Cerita Dalam Satu Dunia

Judul : Aksara Amananunna 
Pengarang : Rio Johan
Bahasa : Indonesia
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
ISBN : 978-979-91-0704-6
Cetakan : Pertama,April 2014
Ketebalan : 240 Halaman
Genre : Kumpulan Cerpen, Sastra
Status : Koleksi Pribadi
Rating : 3/5


12 cerita,12 manusia,12 zaman.Begitulah premis awal buku ini.Melihat judulnya dan sinopsis cerita di sampul belakang,membuatku memiliki ekspektasi lebih.Apalagi sang penulis mendapat titel Tokoh Seni Tempo 2014 dalam bidang Sastra Prosa dari majalah Tempo.Dan buku ini masuk daftar 10 besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2014.Salah satu harapanku adalah kedua belas cerita tersebut mengangkat 12 tema berbeda.Tapi kelihatannya penulis sangat tertarik dengan tema seksualitas,jender,sadomasokis dan LGBT secara tersirat.Robbie Jobbie,tergolong paling vulgar dan membuat tidak nyaman sebagian orang.Termasuk saya.Gaya menulis Rio Johan memang anti mainstream,begitupun tema yang diangkat.Dalam Susanna,Susanna,penulis tampak mengkritik dikotomi jender yang umum diterima masyarakat.Susanna seolah mendobrak tatanan umum masyarakat yang dianggapnya munafik.Tapi dari cerpen ini saya menangkap kecenderungan penulis yang pro LGBT atau sejenisnya.Susanna yang terlahir perempuan tapi menganggap diri laki-laki dan berdandan serta berperilaku seperti laki-laki.Sementara Kevalier D'Orange yang entah bagaimana tidak mempermasalahkan gunjingan masyarakat tentang dirinya.Apakah laki-laki atau perempuan.Dan baginya tidak masalah negara memperlakukannya sebagai pria atau wanita.Dalam Komunitas,tema sadomasokis kembali diangkat.Sebuah komunitas sadomasokis yang melayani para tuan dan puan penggemar siksaan sebelum bercinta.Cara penulis bercerita tentang sadomasokis,sedikit membuat tidak nyaman.Semestinya penulis belajar dari Paulo Coelho dalam Sebelas Menit.Coelho berhasil menceritakan tentang sadomasokis tanpa membuat pembaca tidak nyaman.Meskipun deskripsi Coelho sangat detail,tapi tidak sevulgar dalam Robbie Jobbie.Tema homoseksualitas juga diangkat dalam Riwayat Benjamin.Selain tema seperti tersebut diatas,ada beberapa cerpen yang menurutku tidak jelas temanya.Entah temanya yang tidak jelas atau aku yang tidak bisa menangkap maksud cerita.Tidak Ada Air Untuk Mikhail dan kisah kongkalikong Hitler dan alien seperti hanya sebuah intermezzo.Entah tema apa yang hendak diangkat penulis.
Sementara cerpen tentang Mubi yang bermimpi menjadi Tuhan,bergaya sangat sastra.Ada sentuhan kuat ala cerpen Kompas.Cerpen favoritku disini adalah Pisang Tidak Tumbuh di Atas Salju.Mengisahkan tentang pencarian dan petualangan.Cerpen ini seperti mengingatkan kita bahwa kita mesti memiliki impian dan sesuatu yang ingin dicapai.Tidak ada yang mustahil selama kita berjuang keras.Hingga kadang terbuka peluang baru yang bahkan tak terpikirkan sebelumnya.Aksara Amananunna,yang dijadikan judul buku ini mengisahkan tentang Amananunna yang berjuang mewariskan bahasa ciptaannya pada anak cucunya.Kisah yang menggambarkan usaha dari orang tua yang ingin mewariskan wawasan dan pengalaman pada sang anak.Walaupun kadang keinginan tersebut tidak terwujud.Sementara Ginekopolis mengisahkan sebuah dunia dimana wanita yang berkuasa.Sementara para pria hanya menjadi kacung bawahan.Suasana futuristik dan konflik ala dunia game.Peperangan antara pria dan wanita.Konflik ala dunia game juga tersaji dalam Undang-undang Anti Bunuh Diri.Suatu masyarakat di negara R yang penduduknya gemar melakukan bunuh diri.Undang-undang anti bunuh diri dibuat untuk mengurangi angka bunuh diri malah meningkatkan minat masyarakat untuk bunuh diri.Sepertinya penulis ingin menyindir peraturan perundangan di Indonesia yang banyak tidak efektif.Banyaknya peraturan memicu banyak pelanggaran.Seperti antithesis yang saling melengkapi.
Dari sisi bahasa dan penulisan ,kumcer ini patut mendapat apresiasi tinggi.Gaya penulisan yang mengalir dan mudah diikuti.Harapanku selanjutnya adalah karya lain dari Rio Johan dengan tema lain yang lebih menarik dan mungkin tetap anti mainstream.Semoga penulis tidak termasuk penulis one hit wonder dan kemudian lenyap.Mengingat sekarang banyak penulis lokal baru yang lebih suka menulis buku asal laku macam teenlit atau romans yang kadang mengumbar adegan vulgar.Semoga Rio Johan kembali berkarya lebih baik lagi.Dan karyanya bisa jadi bacaan alternatif bagi pembaca yang tidak suka bacaan romans seperti saya.
Meskipun bagus,masih banyak catatan yang menyertai.Bagus dengan catatan,begitulah kira-kira rating buku ini.Buku ini butuh pembaca yang kritis yang bisa memberi pandangan lain.Selain sikap kritis,buku ini memerlukan kedewasaan dan keterbukaan untuk memahami tema dan ide yang diangkat penulis.Selalu perlu keterbukaan dalam menerima wawasan dan pandangan orang lain.

 

03 August 2015

Animal Farm,Alegori Satir Totaliterisme

Judul : Animal Farm
Pengarang : George Orwell
Penerjemah : Bakdi Soemanto
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Bentang Pustaka
ISBN : 978-602-291-070-1
Cetakan : Pertama,Januari 2015
Genre : Fabel
Status : Koleksi Pribadi
Rating : 5/5


Suatu malam,Mayor Tua sang babi yang bijaksana,mengumpulkan para binatang di Peternakan Manor untuk membagikan visinya.Ia mengobarkan semangat pemberontakan diantara para binatang.Ia menceritakan segala penindasan manusia atas para binatang peternakan.Pak Jones selama ini hanya memerah segala kerja keras mereka dan memperlakukan binatang ternaknya secara tak layak.Mayor Tua menyampaikan visinya tentang sebuah peternakan yang dikendalikan sendiri oleh para binatang.Dimana para binatang dapat merasakan hasil kerja keras mereka secara layak dan diperlakukan secara setara.Tapi,Mayor Tua berpesan untuk menghindari segala model perilaku manusia.Ia menginginkan para binatang untuk tidak meniru perbuatan manusia seperti berdagang,memakai pakaian,tidur di ranjang,minum alkohol dan berjalan dengan dua kaki.Di akhir pertemuan,Mayor Tua menyanyikan lagu Binatang Inggris yang diajarkan ibunya dulu.Lagu yang mengisahkan sebuah ladang hijau dimana para binatang dapat hidup sejahtera.Tiga hari setelah pertemuan tersebut,Mayor Tua meninggal.Para binatang ternak yang lain berupaya mewujudkan cita-cita sang Mayor Tua.Dipimpin para babi yang cerdas,mereka mengoordinasi diri dan mengajarkan ajaran Mayor Tua ke seluruh binatang di Peternakan Manor.Hingga akhirnya pada musim paceklik,para binatang bersatu dan mengusir Pak Jones dari peternakannya.Dipimpin Snowball dan Napoleon,para binatang berhasil merebut kendali peternakan dan mengubah nama Peternakan Manor menjadi Peternakan Binatang.Pada awalnya para binatang bekerja sama dengan baik,hingga terjadi persaingan kepemimpinan antara Snowball dan Napoleon.Hingga akhirnya salah satu dari mereka disingkirkan.
Animal Farm adalah sebuah fabel legendaris yang merupakan alegori dari totaliterisme Uni Soviet saat itu.Ditulis pada tahun 1945 saat Uni Soviet di bawah kekuasaan Stalin.Meski tidak pernah diakui secara gamblang oleh Orwell,banyak pihak menafsirkan bahwa karakter dalam Animal Farm adalah simbolisasi tokoh politik tertentu.Tokoh Napoleon melambang diktator Stalin,sementara Mayor Tua adalah Karl Marx / Lenin.Snowball (Trotsky),Moses si gagak (agamawan),Pak Jones(kapitalis).Sementara Boxer melambangkan rakyat yang menelan mentah-mentah seluruh propaganda partai komunis.Semboyan Boxer,"Aku akan bekerja lebih keras" dan "Kamerad Napoleon selalu benar" adalah pralambang rakyat yang mengalami pembodohan agar tunduk pada penguasa.Akhir riwayat Boxer pun tragis.Ia dikirim ke pemotongan hewan setelah kuku kakinya terluka dan tak sanggup bekerja maksimal.Squealer adalah simbol corong propaganda penguasa.Dengan ketangkasannya bicara Squealer memutarbalikkan fakta  dan membuat para binatang tunduk kepada Napoleon.
Pada masa awal Peternakan Binatang,kata-kata sang Mayor Tua sangat ditaati.Para babi menuliskan Tujuh Perintah yang merupakan intisari ajaran Mayor Tua,yang mereka namai Binatangisme.Hingga kemudian terjadi persaingan antara Snowball dan Napoleon yang berujung pada terusirnya Snowball(Mirip Leon Trotsky yang akhirnya disingkirkan oleh Stalin).Pelan tapi pasti,Napoleon melalui Squealer mulai memutarbalikkan Tujuh Perintah.Peternakan Binatang mungkin bertambah kaya,meski tidak membuat para binatang itu kaya kecuali tentu para babi dan anjing.Para babi dan anjing ini adalah alegori untuk partai penguasa dan militer yang merupakan antek-antek sang tiran.Hingga akhirnya para babi justru menjadi semakin menyerupai manusia dan berjalan dengan dua kaki.
Terlepas atas gaya satirnya yang menyindir Uni Soviet dan komunisme,Animal Farm sangat cocok untuk menggambarkan para diktator.Pada titik tertentu,Animal Farm seperti menggambarkan diktator di Korea Utara,Kuba,Rusia,Indonesia di era Orde Baru,dan penjuru dunia lainnya.Boleh dibilang Animal Farm menikmati salah satu keunggulan fabel,yaitu ceritanya mudah diterima siapa saja.Penokohan binatang tidak mudah membuat yang lain tersinggung.Walaupun bukunya termasuk tipis tapi ceritanya begitu dalam.Kesan yang ditimbulkan kuat.Dan meski ditulis di penghujung PD II,alegori Animal Farm masih relevan untuk kondisi saat ini.Karena para tiran selalu ada.Sifat tirani tak dapat bersembunyi walau dikemas dalam topeng demokrasi dan kebebasan.Akan selalu ada tiran macam Napoleon,penjilat macam Squealer serta rakyat macam Boxer yang hanya tahu tunduk dan patuh tanpa pernah berpikir kritis.Fabel yang layak dan mesti dibaca para politisi agar dapat mengambil pelajaran supaya tidak meniru perilaku para babi dalam Animal Farm.Setelah membaca fabel ini sampai dua kali,saya menyadari mengapa Animal Farm menjadi legenda.Karena relevansinya atas keadaan dimana manusia terlena akan kekuasaan serta kurang disertai kemampuan berpikir kritis.Untuk penggemar distopia,sastra klasik yang bermutu,buku ini layak dipertimbangkan sebagai buku yang wajib anda baca sebelum meninggalkan dunia fana ini.