Bayangkan ketika dewa-dewi dalam mitologi Yunani benar-benar ada di sekitar kita.Begitu juga monster-monsternya.Ada seorang perempuan pemilik galeri patung yg sebenarnya adalah Medusa,anjing chihuahua yg wujud aslinya adalah Chimera,seorang nenek-nenek yg ternyata adalah erinyes utusan Hades.Atau jangan-jangan anda atau teman anda adalah seorang demigod,manusia setengah dewa macam Herakles,Theseus,Bellerephon,Perseus serta pahlawan dalam mitologi Yunani lainnya.Ide yg diangkat memang sangat menarik.Riordan tampak sangat menguasai setiap aspek dalam mitologi Yunani.Padu padan antara abad modern dengan mitologi Yunani digarap dengan cermat.Membaca seri Percy Jackson lebih dari sekedar membaca kisah fantasi tapi juga mengenali mitologi Yunani lebih dalam dengan cara yg menyenangkan.
Sebelum membaca novel ini,banyak resensinya yg sudah kubaca baik di Goodreads ataupun di blog buku lain.Beberapa dari mereka mengeluhkan tentang mimpi-mimpi Percy yg membuat Percy menjadi banyak tahu dan anehnya hanya Percy yg bermimpi demikian.Sementara rekannya tidak.Betapa istimewa seorang Percy.Aku pun sempat merasa begitu ketika membaca novel ini.Tapi menurut pengamatanku,mimpi dalam dunia Percy adalah semacam cara komunikasi tersendiri.Terlihat dari cara Kronos menyampaikan perintah kepada Luke melalui mimpi.Kronos bahkan hadir dalam mimpi Percy dan Ares sang dewa perang.Dalam buku pertama ini,mimpi yg dihadirkan berupa pertanda dan masih wajar untukku.Ternyata mimpi seorang demigod seperti mimpi seorang nabi.
Bila dibanding versi layar lebarnya,buku ini memuat banyak informasi penting yg terlewat di versi film.Seperti riwayat hidup Annabeth,kronologi pencurian petir asali,sebab-sebab tuduhan diarahkan ke Percy.Dan seperti biasa banyak perbedaan besar dalam film dan novelnya.Diantaranya,
- Seingatku tidak ada tokoh Clarisse putri Ares dalam film,sementara dalam novel ada
- Di film diceritakan bahwa Percy dkk memasuki Dunia Bawah melalui sebuah lubang,padahal di novel Percy memasuki dunia bawah melalui sebuah studio rekaman
- Di film Percy dkk naik begitu saja ke perahu Charon,sementara dalam novel mereka merayu Charon terlebih dahulu dengan drachma emas baru kemudian diantar ke Istana Hades.
- Perbedaan terbesarnya ketika di dalam istana Hades,versi film menceritakan Persephone ada di istana Hades,sementara dalam novel Persephone sedang bersama ibunya Demeter dan singgasana Persephone di samping Hades kosong.
- Di film Percy memilih menyelamatkan Annabeth dan ibunya dari Istana Hades dan meninggalkan Grover,dalam novel Percy justru memilih untuk meninggalkan ibunya dan menyelamatkan dua rekannya.
- Ketika menuju Olympus,di film Percy pergi bersama Annabeth dan ibunya kemudian meninggalkan ibunya di lift,dalam novel,Percy pergi seorang diri.
- Di film seluruh dewa tampak berkumpul di Olympus,di novel hanya Zeus dan Poseidon yg berada di Olympus seperti menanti Percy
Tapi novel ini terasa hambar bagiku.Setelah sekian lama bergelut dengan Supernova,serial YA macam Divergent,Hunger Games dan Legend,dan kemudian bergelut lagi dengan fantasi seperti sebuah terapi kejut.Oleh karena itu novel ini cuma aku beri rating bintang tiga di Goodreads.Walau begitu aku masih penasaran dan masih akan melanjutkan seri selanjutnya dari petualangan Percy Jackson & Olympians.Mungkin sudah kebiasaanku untuk menuntaskan setiap novel berseri sampai akhir.Resensinya selanjutnya mungkin masih soal petualangan Percy dkk.
Sebelum petualangan Percy ini,novel berbau fantasi anak dan remaja terakhir yg kubaca adalah trilogi Bartimaeus dari Jonathan Stroud.Itu sudah lama sekali.Hampir dua tahun yg lalu.Dulu novel fantasi seperti ini begitu menggugah selera bacaku.Tapi sekarang(mungkin karena faktor usia yg memicu pergeseran selera baca)novel fantasi terasa begitu hambar.Semoga seri Percy Jackson ini dapat menggugah lagi minatku akan seri fantasi.Tapi sejujurnya,saat ini aku agak malas beli buku fantasi,mending pinjam aja di perpustakaan.Sampai jumpa di resensi Percy Jackson selanjutnya.

No comments:
Post a Comment