Pada akhirnya,orang yg jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan.Mereka cuma bisa mendoakan,setelah capek berharap,pengharapan yg ada dari dulu,yg tumbuh dari mulai kecil sekali,hingga makin lama makin besar,lalu semakin lama semakin jauh.Orang yg jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima.Orang yg jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yg kita inginkan.Terkadang yg kita inginkan bisa jadi yang tidak kita butuhkan.Dan sebenarnya,yg kita butuhkan hanyalah merelakan.Orang yg jatuh cinta diam-diam hanya bisa,seperti yg mereka selalu lakukan,jatuh cinta sendirian.
Demikianlah kutipan favoritku dari buku ini.Fragmen terakhir dari cerita pertama dalam buku ini,Orang yg Jatuh Cinta Diam-Diam.Kutipan ini jadi favoritku karena memang seperti apa yg pernah dan selalu ku alami (sory curcol dikit :-)Ada 13 cerita lainnya dalam buku ini.Seluruhnya hasil dari pengalaman pribadi dan pemikiran konyol si penulis.Walaupun begitu kisahnya terasa dekat dengan anak muda dan yg masih merasa muda,terlepas berapapun usia anda.Untuk humor dan komedinya lumayan lucu walaupun agak maksa di beberapa bagian.Tapi secara keseluruhan sangat menghibur.Beberapa humor yg agak raunchy mungkin sedikit membuat tidak nyaman buat beberapa orang.Tapi buat aku masih okelah.
Sebenarnya seluruh kisah dalam buku ini tidak melulu soal cinta dan tetek bengeknya.Beberapa bab lebih seperti selingan seperti bab Surat Kepada Menteri Perdagangan,Catatan Si Pemeran Utama Dengan Muka Kayak Figuran dan Buku Harian Alfa.Bab yg paling lucu menurutku adalah Panduan Menghadapi Cewek Sehari-Hari.Di bab itu Radit keliatan sotoy banget.Walaupun kalau dipikir-pikir ada benarnya juga kata Radit soal manipulasi psikologis cewek terhadap pasangannya.Bab Balada Sunatan Edgar humornya raunchy & slengean abis.Menurutku bab ini adalah yg paling sulit dipahami cewek.Membaca cerita sunatan Edgar adik Raditya Dika,membuatku teringat pengalaman ketika akan disunat dulu.Waktu itu aku tidak terlalu memikirkan sakitnya,tapi aku lebih mengkhawatirkan akan jadi seperti apa rupa "asetku" nanti.Sempat parno,tapi semua berakhir bahagia.
Buku ini adalah buku komedi pertama yg kubaca.Bacaan ringan untuk selingan setelah bergelut dengan filsafat dalam Dunia Sophie.Jadi saat membacanya seperti rekreasi saja.Soal buku dengan cerita yg ringan dan menghibur yg pernah kubaca sebelum buku ini adalah Supernova #3 Petir.Kisah perjuangan Elektra Wijaya yg dikemas dengan ringan dan menghibur oleh Dee.Tapi Supernova Petir bukanlah buku komedi murni,beda jauh dengan Marmut Merah Jambu yg memang asli menganut genre komedi.Karena seperti serial Supernova lainnya Petir menganut genre sastra,hanya kemasannya dibuat ringan dan menghibur.Setiap teman yg menyatakan bahwa Serial Supernova itu berat dan susah dipahami,selalu kusarankan untuk membaca Petir.Jadi boleh dibilang inilah buku komedi pertama yg kubaca.
Tidak hanya sekedar komedi belaka,penulis juga menyelipkan kontemplasi di setiap kisahnya.Seperti kisah pengalaman penulis dengan cintanya yg tak terbalas.Perasaan penulis dilukiskan dalam sebuah quote,
"Nothing take the flavour out of peanut butter quite like unrequited love",kata Ina.Mengutip komplit dari Charlie Brown (halaman 92 Bab Pertemuan Terakhir Dengan Ina Mangunkusumo)
Bila dipahami menurut filosofi Indonesia,bila cinta bisa membuat tahi rasa coklat,cinta tak terbalas bisa membuat coklat jadi rasa tahi.Dengan ungkapan ini,membuat kita mengingat siapa saja dalam kehidupan kita yg telah menghilangkan rasa manis coklat atau selai kacang di lidah kita.Cinta tidak selalu manis tapi juga tidak selalu pahit.Yang unik penulis juga menceritakan kisahnya saat bertemu pacarnya waktu itu.Mereka jadian begitu saja tanpa melalui proses berliku nan panjang.
Mengenai judul buku Marmut Merah Jambu ada alasan khusus dari penulis atas pemberian judul tersebut.
Alih-alih seperti belalang,gue merasa seperti seekor marmut berwarna merah jambu yang terus-menerus jatuh cinta,loncat dari satu relationship ke yang lainnya,mencoba berlari dan berlari dan berlari di dalam roda cinta,seolah-olah maju,tapi tidak...karena sebenarnya jalan di tempat......Entah berapa kali nembak dan putus,seolah-olah gue berlari dan berlari dari satu hubungan gagal ke hubungan gagal lainnya,seperti marmut yang tidak tahu kapan harus berhenti berlari di roda yg berputar.(halaman 218 Bab Marmut Merah Jambu)
Benar-benar suatu kiasan yg sempurna.Mungkin seperti juga kisah cinta kita.Terutama para tuna asmara alis jomblo a.k.a single.Dari satu hubungan gagal ke hubungan gagal lainnya.Seperti berlari padahal hanya jalan di tempat. Hingga pada satu titik kita akan berhenti dan menetap dengan hubungan yg langgeng.Amin

No comments:
Post a Comment