02 April 2015

Dunia Sophie,Ketika Filsafat Menyatu Dalam Novel

Sophie Amundsen,seorang gadis empat belas tahun.Suatu hari sepulang sekolah,dia mendapat sebuah surat misterius yg hanya berisi satu pertanyaan: "Siapa kamu??"
Belum habis keheranannya,pada hari yg sama dia mendapat surat lain yg bertanya: "Dari manakah datangnya dunia??
Seakan Tersentak dari rutinitas hidup sehari-hari,surat-surat tersebut membuat Sophie mempertanyakan persoalan mendasar yg tak pernah terpikir olehnya selama ini.Bersama guru filsafatnya Alberto Knox,Sophie mulai belajar filsafat.

   Kesan pertama tentang buku ini adalah berat.Baik secara harfiah maupun kiasan.Tebalnya nyaris 800 halaman.Ini buku paling tebal kedua yg pernah kubaca setelah biografi Steve Jobs karya  Walter Isaacson.Tapi hebatnya bisa ku khatamkan dalam dua bulan.Lebih cepat dari biografi Steve Jobs yg makan waktu tiga bulan untuk melahapnya.Kalau dibanding dengan bibliophile yang lain,ini termasuk lambat.Yang terpenting dalam membaca Dunia Sophie ini membaca sekaligus memahami matannya.Karena novel ini bukan termasuk novel yg bisa dipahami dalam sekilas baca.Mesti ada yg kita pahami dan serap betul dalam setiap pembahasannya.Beberapa bab bahkan kubaca dua kali.Terutama pada bab yg membahas hal-hal yg menarik.Dari sini aku mengambil pelajaran,bahwa batas antara ingin meresapi bacaan secara mendalam dan lemot ternyata beda tipis.
  Sejarah filsafat selama 3000 tahun ditulis secara kronologis dan disertai pemikiran yg menonjol pada masa itu dan para tokoh penggeraknya.Pembahasan filsafat pertama kali dimulai dari akarnya di peradaban Yunani Kuno.Dimulai dari para filosof alam seperti Thales,Anaximander dan Anaximenes.Kemudian berjalan ke pada tiga besar filosof Yunani,Socrates,Plato dan Aristoteles.Boleh dikatakan jika ketiga filosof inilah peletak dasar banyak aliran filsafat di kemudian hari.Pengaruhnya bahkan terasa sampai sekarang.Memang tidak pernah ada yg usang dalam filsafat.Pemikiran seorang Socrates dari era Yunani kuno pun masih terasa relevan dan kontemporer di jaman ini.
  Sejarah filsafat dalam buku ini lebih terpusat pada sejarah Eropa.Dimulai dari Yunani kuno,Abad pertengahan sampai era modern abad 20.Pembahasan tentang pengaruh pemikiran Islam terhadap perkembangan dan kebangkitan sains dan pemikiran Eropa nyaris tidak tersentuh.Sangat disayangkan.Ini adalah lubang dalam buku ini.Tapi secara garis besar tidak mempengaruhi kualitas cerita.Kehebatan terbesar Garder dalam buku ini adalah meringkas argumen kompleks para filosof tersebut sehingga mudah dipahami tanpa merusaknya.Latar belakang Garder sebagai pengajar filsafat untuk tingkat sekolah menengah sangat berpengaruh.
  Pada awalnya saat membaca buku ini aku berpikir bahwa ceritanya akan berpusat pada pelajaran filsafat Alberto kepada Sophie.Hingga kemudian Sophie bertemu Hilde.Ternyata filsafat dalam cerita ini tidak hanya sekedar pengajaran tapi juga inheren di dalam cerita.Filsafatnya boleh dikatakan menyatu secara unik di dalam cerita.Garder membuat ceritanya jadi berlapis.Hal ini benar-benar di luar dugaanku.
  Kejutan lain dalam novel ini adalah pembahasannya tentang psikoanalisa Freud.Padahal Freud bukanlah seorang filosof tulen.Sigmund Freud atau Sigismund Schlomo Freud adalah seorang neurolog dan pendiri psikoanalisa dengan teori alam bawah sadarnya.Sebagai pengagum Freud dan peminat psikologi tentu menarik menganalisa pemikiran Freud dari sudut pandang filsafat.Psikoanalisa Freud turut mempengaruhi gerakan seni Dadaisme yg menjadi permulaan Surealisme yg kemudian dimanifestasi Andre Breton.
  Novel ini secara tersirat sekaligus tersurat banyak membahas landasan filosofis pemikiran Eropa khususnya dan Barat pada umumnya.Mayoritas filosof yg dibahas adalah mereka yg banyak mempengaruhi pemikiran Eropa.Dari Rasionalisme Descartes,empirisme Inggris melalui pemikiran Locke & Hume,dialektika Hegel,materialisme historis Marx sampai eksistensialisme yg digawangi Kierkegaard,Nietzsche dan Sartre.
  Dunia Sophie benar-benar membuka pemahaman baru.Kita dikenalkan pada cara pikir filosof yg kritis dan selalu ingin tahu.Melalui tokoh Alberto,kita diajak untuk lebih kritis dan peduli pada sekitar.Mempertanyakan segala hal adalah intisari filsafat.Garder juga mengajak kita mengupayakan perdamaian melalui kesepahaman dan toleransi.Filsafat adalah ilmu yg bersifat holistik yg menyentuh segala bidang kehidupan kita.Novel ini sangat direkomendasikan untuk anda yg ingin mengenal filsafat lebih dalam,yg ingin mencari bacaan bermutu dan berkualitas.

No comments:

Post a Comment