16 March 2015

1984 dari George Orwell

 BUNG BESAR MENGAWASI SAUDARA
       Demikianlah sambutan yg mengawali hari-hari Winston Smith.Teleskrin bersiap mengintai setiap saat.Setiap gerak gerik,perkataan baik yg tersurat dan tersirat terus dipantau dan dicurigai.Polisi Pikiran selalu bersiap menangkap siapa saja yg dianggap ancaman bagi revolusi.Mikrofon tersembunyi yg siap menyadap pembicaraan setiap warga negara.Sejarah diputarbalikan sedemikian rupa.Sejarah sebenarnya tidak pernah diketahui.Negara benar benar menguasai seluruh seluk beluk warganya.Setiap penentangan akan diuapkan.Sang penentang akan "dihapus",keberadaannya takkan pernah diakui lagi.Untuk mempersempit warga dalam berekspresi,negara menciptakan Newspeak.Suatu standar bahasa baru yg mengurangi kosakata setiap tahun.Dengan semakin sedikitnya kosakata,semakin terbataslah ekspresi yg bisa diungkapkan.Dan semua ekspresi diarahkan sesuai kehendak negara.
        Winston Smith selalu berusaha menjadi warga negara dan anggota partai yg baik.Meski jauh dilubuk hatinya ia menentang kediktatoran yg ada di negaranya.
Hingga kemudian ia bertemu Julia,yang akhirnya menjadi kekasihnya.Pertemuannya dengan O'Brien,yang mengenali pemberontakannya,dan memberinya buku buku pemikiran Goldstein,membuatnya merasa memiliki teman sepemikiran.
     1984 adalah distopia legendaris yg ditulis pasca perang dunia kedua.Jauh sebelum tahun 1984 itu sendiri.Sehingga ada yg menganggapnya sebagai nubuatan masa depan.Dalam banyak hal Orwell yg nama aslinya Eric Arthur Blair seperti bisa membaca arah sejarah dan perkembangan teknologi.Memang tidak ada teleskrin yg memantau segala aktifitas kita,tapi CCTV dan teknologi penyadapan tak kalah canggih dalam mengawasi kita.Bahkan internet pun sanggup memata-matai kita tanpa kita sadari.Dimana sekarang ramai tentang privasi data di internet.Cuci otak melalui pengaburan fakta sebenarnya melalui media pemberitaan juga digambarkan dengan apik oleh Orwell.Dan di jaman kita sekarang,sering kita temui media media berita baik cetak maupun daring yg berusaha mengarahkan kita pada opini tertentu dengan memelintir fakta sebenarnya.Mereka (awak media) ingin mengendalikan opini kita atas suatu hal dan peristiwa.Bahkan boleh dibilang kenyataan yg kita hadapi sekarang jauh lebih menyeramkan daripada penggambaran dalam novel 1984.Hanya mungkin itu semua tanpa kita sadari.Sikap kritis sangat diperlukan.
     1984 begitu sering dikutip metaforanya,dan sering dijadikan rujukan untuk novel distopia klasik bersama dengan Fahrenheit 451.Beberapa novel distopia belakangan sering mengambil inspirasi dari 1984.Bersama dengan Animal Farm,1984 adalah mahakarya Orwell yg takkan lekang oleh waktu.Ia akan terus dikaji,dikutip dan dijadikan rujukan.Walaupun ditulis di pertengahan abad 20,relevansinya masih sesuai untuk masa kini.Karena keserakahan dan nafsu berkuasa pada manusia tak pernah mengenal generasi atau jaman.Apapun landasannya.Setiap ada kediktatoran atau pembodohan pemerintah melalui media,kita boleh jadi akan selalu mengingat 1984.Karena selalu ada pararelisme antara realita kita dengan deskripsi dalam novel.

No comments:

Post a Comment