17 June 2014

Ulasan Messiah

WHEN THE PERFECT MURDERER MEETS THE PERFECT DETECTIVE
Seorang pembunuh berantai yang misterius berkeliaran. Tiga orang telah dibunuh dengan sadis, lidah terpotong dan sendok perak terjejal di mulut mereka.
Untuk pertama kali dalam karirnya, Red Metcalfe, detektif kelas kakap yang sebelumnya terkenal selalu sukses memasuki jalan pikiran para pembunuh dan menangkap mereka, menghadapi pembunuh yang begitu pintar dan unik. Sementara korban-korban terus berjatuhan, ia bersama tim yang dibentuknya selalu menemui jalan buntu; motif dan cara pembunuh dalam melakukan aksinya benar-benar sulit untuk dipahami, begitu brilian hingga Red dipaksa menghadapi monster lain: masa lalunya sendiri. Kali ini, nyawa yang harus diselamatkannya mungkin saja nyawanya sendiri...

“Kau hebat, Kawan. Tetapi, mengapa dan untuk apa? Siapakah kau sebenarnya?”

Ketegangan, Lika-Liku Misteri Pemecahan Kasus Pembunuhan Tanpa Jejak...
Sang PEMBURU Kini Balik DIBURU...
Gila....Ternyata Sang Pembunuh Menganggap Dirinya MESSIAH...

Menegangkan hingga membuatku tak berani membacanya sendirian di malam hari.Lidah korban yg terpotong dan mulutnya yg berlumuran darah.Terus memenuhi imajiku saat membaca kisah ini.Alurnya yg berkelok-kelok membuatku tak bisa menebak akhir kisahnya.Pelaku benar-benar sadis,mendekati psikopat.Walaupun motifnya menunjukkan ketidakwarasan si pelaku.Di lain pihak,Metcalfe dibayangi masa lalunya sendiri,atas apa yg ia lakukan pada adik kandungnya.Kesetiannya pada kebenaran kadang membuatnya dihadapkan pada pilihan sulit.Kekuatan karakter dan ketegasannya benar-benar tampak.Antara tepat atau tidak sikap yg diambil Metcalfe ,bergantung pada perspektif mana kita menilai.Pengarang seolah mengajak kita untuk tidak menilai tindakan seseorang hanya dari satu sisi belaka.Setiap tindakan memiliki alasan,begitupun konsekuensi yg dibawanya.Setia pada yg benar selalu penuh tantangan,dan tidak semua orang sanggup menghadapinya.Bahkan Metcalfe menghukum dirinya dengan keras ketika ia dapati dirinya melanggar hukum.Walaupun banyak sahabat membujuknya,karena apa yg dilakukannya demi membela diri.Tapi Metcalfe bersikukuh.Baginya ia bersalah dan pantas dihukum.Seolah ia ingin ikut merasakan apa yg dialami adiknya,
Pesan yg disampaikan penulis begitu kuat.Kisah ini menunjukkan pada kita,kehidupan tidak sekedar hitam diatas putih.Ketika kita begitu keras menghukum orang lain yg melakukan kejahatan,sanggupkah kita menghukum diri kita sendiri saat mendapati bahwa kita melakukan kejahatan.???Ketegasan Metcalfe menjadi teladan yg baik akan kesetiaan pada yg benar.
Ketegangan dalam kisah ini sebanding dengan apa yg ditawarkan Dan Brown dalam petualangan Langdon.Simbolisme agama yg menjadi acuan pelaku dalam memilih korban mengingatkanku pada The Da Vinci Code.Bila novel ini diangkat ke layar lebar tentu akan seru dan menarik.Para penggemar thriller patut membaca novel ini.Lebih dari sekedar ketegangan ada nilai moral yg begitu kuat dalam kisah ini.

No comments:

Post a Comment