Kisahnya diawali ketika Tessia diangkat menjadi murid magang Lord Dakon, penyihir tuan tanah di desanya di Mandryn.Tessia hanyalah anak penyembuh Verran, bukan dari golongan kaya dan berada. Kemampuan sihirnya adalah kekuatan alami. Yg muncul tiba-tiba saat ia berusaha membela diri dari penyihir Sachaka, Takado. Walaupun dilatih untuk menjadi penyihir, minat Tessia akan ilmu penyembuhan tidak pernah surut. Ia masih bersemangat mengejar cita-citanya itu. Sementara itu,di lain pihak,ancaman dari penyihir pemberontak Sachaka yg akan menyerang Kyralia semakin nyata.Para penyihir desa pun membentuk perkumpulan untuk membahas hal ini.Serta berusaha meyakinkan raja Kyralia atas ancaman dari Sachaka.Hingga pada akhirnya para penyihir pemberontak Sachaka,atau yg disebut para Ichani benar-benar menyerang desa Kyralia di perbatasan.Yg pertama diserang adalah Mandryn,desa Tessia dan Lord Dakon.Pelan tapi pasti peperangan merembet mendekati Imardin.Dan raja Kyralia pun mempersiapkan serangan balik.
Ini adalah prekuel dari The Black Magician Trilogy. Sebagai prekuel buku sanggup menggambarkan dengan detail latar belakang,dunia fantasi rekaan Trudi Canavan.Gambaran Kyralia dan sejarahnya juga dipaparkan.Lewat tokoh Stara, sang penulis juga berusaha menggambarkan keadaan sosial budaya di Sachaka.Banyak informasi penting tentang asal usul beberapa hal di trilogi The Black Magician disebutkan dalam buku ini. Seperti asal cincin permata darah dari bangsa Vindo, asal ide tentang persekutuan penyihir,asal mula sihir untuk penyembuhan dsb. Penggunaan sihir di buku ini( yg ratusan tahun sebelum era Sonea di trilogi The Black Magician)terlihat sangat primitif.Sihir masih belum dikembangkan lebih jauh.Masih sebatas untuk pertarungan.Dan sihir tingkat tinggi ( yg kemudian disebut sihir hitam) sangat umum digunakan diantara para penyihir.
Walaupun jalannya peperangan di buku ini digambarkan secara logis tapi penyerahan diri Kaisar Sachaka di akhir cerita sedikit menggangguku. Ya, seorang kaisar dengan kekuatan sihir menyerah begitu saja??? Agak aneh memang,walau sang penulis memberi penjelasan yg menurutku kurang bisa diterima. Sebaiknya sedikit intrik misalnya di tubuh Kekaisaran Sachaka akan membuat cerita lebih hidup tentunya.Selain itu pemunculan tokoh Stara juga agak membingungkan bagiku pada awalnya.Aku pikir tokoh Stara ini ada kaitannya dengan Tessia di akhir cerita. Ternyata tidak sama sekali.Hingga akhirnya aku berkesimpulan bahwa melalui tokoh Stara ini,penulis mencoba menjelaskan keadaan sosial di Sachaka. Penggunaan sihir di buku ini juga kurang sreg buatku. Sihir di cerita ini lebih mirip tenaga dalam daripada sihir dengan mantra seperti dalam kisah Harry Potter atau serial Bartimaeus. Pertarungan sihirnya juga mengingatkanku pada pertarungan ala Dragon Ball. Bukannya pertarungan sihir dengan mantra ala Harry Potter atau menggunakan kekuatan jin seperti di serial Bartimaeus.Cukuplah bintang tiga buat buku ini.
10 January 2014
Ulasan Buku The Magician Apprentice
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment