23 January 2014

Ulasan Buku Omerta

Omerta, hukum tutup mulut Sisilia yg telah berabad-abad menjadi dasar ukuran kehormatan di kalangan mafia.Omerta lahir di perbukitan Sisilia,telah membawa kaum mafia melewati abad yg penuh perubahan.Namun kini pada akhir abad, hukum tersebut telah menjadi sisa peninggalan masa lalu.Kehormatan bisa tetap membisu, namun uanglah yg bicara.
New York,Don Raymonde Aprile, pemimpin mafia dibunuh.Tak seorang pun buka suara.NYPD & FBI seolah tutup mata. Keponakan sang don, Astorre Viola bersama agen FBI, Kurt Cilke melakukan penelusuran atas pembunuhan tersebut.Kebisuan yg muncul telah menyebar bagai virus.Namun dunia ini adalah dunia tanpa integritas dan penuh keserakahan.Dan ketika uang mulai bicara, bahkan badan federal sekelas NYPD pun bungkam.
Fantastico, itulah kata yg tepat untuk mendeskripsikan buku ini. Sama seperti The Godfather,intrik dunia mafia digambarkan dengan bagus.Tipu muslihat dan kelicikan khas mafia pun diperlihatkan dengan jelas. Satu hal yg mengagumkan dari novel mafia karya Mario Puzzo adalah betapa abu-abunya dunia. Seorang penjahat yg paling kejam pun, bisa dipuja bagai pahlawan dan menjadi legenda.Seorang aparat penegak hukum, yg seharusnya melindungi masyarakat,malah kadang bertindak bagai penjahat yg selalu mereka perangi. Sebagai orang Amerika keturunan Italia,Puzzo sanggup menggambarkan realita kehidupan imigran Italia dengan sangat apik. Kebobrokan aparat penegak hukum pun dijelaskan dengan gamblang.Ketika dua polisi NYPD mau menerima suap untuk tutup mulut atas pembunuhan Don Aprile.
Judul Omerta dalam novel ini diambil dari inti cerita tentang seorang ketua mafia yg melanggar aturan omerta demi kepentingannya sendiri.Ketegangan dan kejutan terus ada sepanjang cerita.Masing-masing tokoh pada akhirnya saling terkait satu sama lain di akhir cerita.Melihat serunya cerita dalam buku ini, aku berharap semoga novel ini difilmkan.Mungkin akan menjadi legenda seperti The Godfather.Walaupun dari segi konflik dan jalinan cerita tidak seapik The Godfather,tapi buku ini sanggup menjadi obat rindu atas karya Puzzo dan novel tentang mafia. Jujur saja, agak sulit untuk mencari novel mafia sebagus The Godfather.Dari buku ini aku belajar satu hal, bahwa setiap manusia selalu simpati dengan ide dan perbuatannya.Aku akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatanku di hadapan Tuhan,karena aku bertindak adil setiap hari. Itulah kurang lebih perkataan Don Zeno pada seluruh cosca-nya. Kata-kata tersebut menggambarkan pemikiran dasar tindakan mafia.Yaitu menuntut keadilan.Tanpa peduli,tindakan mereka melanggar hukum.Kualitas seorang mafioso sejati dilihat bagaimana ia menjaga kehormatan dan menuntut keadilan serta menghukum dengan keras seluruh penentangnya. Gambaran pemimpin yg tegas,dan terkadang kejam.Gambaran sempurna dari Don Mario Puzzo yg hebat. Bravo!!

19 January 2014

Ulasan Buku Bumi Cinta

Muhammad Ayyas, seorang pemuda salaf,mengadakan riset tentang kehidupan umat muslim di Rusia pada era Stalin, langsung di Rusia.Di Rusia yg menjunjung tinggi kebebasan,Ayyas menghadapi banyak godaan dari para gadis muda Russia.Selain berjuang untuk menyelesaikan penelitiannya,Ayyas juga berjuang menghadapi musuh iman yg bertebaran dimana-mana.Kehidupan bebas ala barat di Rusia sempat menggodanya.Devid, teman Ayyas sejak SMP pun terjerat dalam gaya hidup bebas tersebut. Dalam penelitiannya,  Ayyas dibimbing oleh Dr. Anastasia Palazzo asisten Profesor Tomskii yg cantik jelita.Yang diam-diam menaruh hati pada Ayyas.Selain itu di apartemennya, Ayyas tinggal bersama dua gadis Rusia,Yelena dan Linor.Yang juga tak kalah cantik, serta sempat menggodanya.Sanggupkah Ayyas menghadapi ujian imannya di Rusia??
Jagalah imanmu dimanapun kamu berada,itulah pesan utama dari buku ini. Melalui tokoh Ayyas ini, sang penulis menggambarkan ujian keimanan yg dialami setiap orang. Ayyas pun manusia biasa, yg grafik imannya naik turun.Tapi Ayyas selalu mohon kekuatan kepada Allah taala,ketika ia menghadapi ujian iman yg sangat berat. Tapi ketabahan juga selalu membawa hasil yg baik pada akhirnya.Di satu sisi, penulis coba menggambarkan bahwa ujian iman yg sesungguhnya adalah ketika kita tinggal di tempat dimana musuh iman bertebaran dimana-mana.Sebagaimana yg dihadapi Ayyas.
Tokoh Ayyas digambarkan tidak terlalu tampan secara fisik. Tapi ia sangat mempesona dengan kecerdasannya.Ia juga pandai memuji,hingga Dr Anastasia Palazzo pun jatuh hati. Ayyas juga seorang pemuda yg teguh pada prinsip dan jalan hidupnya sebagai muslim. Ada satu adegan ketika Linor mencoba mempesona Ayyas dengan kemolekan tubuhnya,tapi ditolak Ayyas dengan tegas.Ayyas pun terpaksa menotoknya sampai pingsan, dan membopong Linor kembali ke kamarnya.Peristiwa ini membuat Linor malu dan marah sekali pada Ayyas.Adegan tersebut mengingatkan aku pada adegan dalam Al Quran ketika Yusuf as menolak ajakan istri Potifar, yg membuat istri Potifar murka kepadanya.Sedikit banyak sosok Ayyas memang serupa dengan Nabi Yusuf as yg sangat teguh menjaga imannya.
Walaupun kadang sering bertanya dalam hati, apakah masih ada sosok seperti Ayyas dalam kehidupan nyata, tapi aku sangat mengaguminya. Novel ini benar benar membangun jiwa seperti dalam taglinenya.Penulis mencoba mengingatkan pada para pemuda agar mencintai seseorang hanya karena Allah semata,dan hanya melalui jalan Allah. Satu kalimat yg sangat mengesankan bagiku adalah rekayasa Allah mengatasi sehebat apapun rekayasa manusia.Ini adalah karya Kang Abik pertama yg kubaca, dan nice jobs untuk Kang Abik. Seandainya novel ini difilmkan, tentu akan sangat menarik. Tapi entah kenapa novel Bumi Cinta ini kurang dilirik untuk diadaptasi ke layar lebar.Padahal ide ceritanya sangat bagus dan mengena untuk generasi muda. Semoga ada sutradara yg tertarik untuk memfilmkannya.Dan terima kasih pada Kang Abik yg telah menulis novel yg menggugah jiwa ini.

13 January 2014

Ulasan Buku The Road to The Empire

Kisahnya dibuka ketika Kaisar Tughlug Timur Khan berjumpa dengan Syeikh Jamaluddin yg kebetulan melewati wilayah Mongolia.Dari percakapan tersebut,Kaisar Tughlug Timur  Khan mengenali keluhuran budi sang syeikh.Dari situ,mereka mengikat janji persaudaraan dan menjaga silahturahmi yg terjalin.Sayangnya,beberapa pejabat Mongolia tidak menyukai kedekatan sang kaisar dengan Syeikh Jamaluddin.Konspirasi pun disusun untuk menumbangkan Sang Kaisar.Konspirasi yg berujung pada kematian kaisar dan permaisuri serta tersingkirnya Pangeran Pertama,Takudar Khan.Dari sinilah, Takudar menyelamatkan diri dan berjuang untuk mengembalikan kejayaan Mongolia.Bersembunyi di Syakhrizabs di madrasah Syeikh Jamaluddin.Sementara itu di Ulan Bataar, Arghun Khan,Sang Pangeran Kedua, adik Takudar ditahbiskan sebagai kaisar menggantikan sang ayah. Dengan didampingi Albuqa Khan sebagai panglima perang dan penasihat.Bukannya mewarisi kebijaksanaan sang ayah, Arghun Khan malah ingin menaklukkan Yerusalem yg dianggapnya pusat dunia. Suatu hal yg gagal dilakukan Jenghiz Khan.Dari sinilah Takudar dkk berjuang menghentikan niatan adiknya yg akan menimbulkan kehancuran kembali di wilayah kaum muslimin.
Kisah dalam novel ini sepenuhnya fiksi yg didasarkan pada sejarah Kekaisaran Mongolia.Tidak hanya diisi para ksatria pria yg gagah berani, novel ini juga dihiasi oleh para wanita yg berjiwa perkasa dan berhati mulia. Seperti Almamuchi, Karadiza, dan juga Urghana. Walaupun kisah fiktif, tokoh dalam novel ini diambil dari tokoh nyata dari sejarah Mongolia.Seperti Arghun Khan sejatinya adalah pemimpin dinasti Ilkhanin, dinasti keturunan Mongol yg memerintah Persia. Sedangkan Takudar adalah paman Arghun Khan dan anak dari Hulagu Khan. Sedangkan Tughlug Timur Khan adalah pemimpin suku -suku Mongol di padang Asia Tengah.Sejarah juga mencatat bahwa Arghun memiliki putra yg bernama Oljeytu yg kemudian menjadi penganut Syiah.Sedangkan Rasyidudin adalah sejarawan Persia yg menulis buku Jami 'al Tawarikh, atau Sejarah Dunia.Beberapa peristiwa dalam novel ini juga didasarkan pada peristiwa nyata dalam sejarah.Takudar Khan yg menjadi pemimpin dinasti Ilkhanin yg memeluk Islam pernah mengirim surat pada surat pada Sultan Mamluk di Mesir,yg menginginkan persahabatan,walaupun tidak ditanggapi oleh Penguasa Mesir.Kemudian dialog antara Tughlug Timur dengan seorang syeikh,yg kemudian membuat Tughlug Timur Khan masuk Islam juga tercatat dalam sejarah.Dalam dialog tersebut, Tughlug Timur mengatai orang Persia sebagai anjing.Sang Syeikh yg adalah orang Persia,kemudian menjawab bahwa iman mengubah seekor anjing menjadi mulia, hal inilah yg mengetuk hati seorang Tughlug Timur Khan.
Dalam buku ini, istilah adat istiadat Mongolia dijelaskan dengan gamblang.Membuat pembaca dapat mengikuti alur cerita.Serta membuktikan bahwa sang penulis melakukan riset yg mendalam tentang segala aspek kebudayaan dan sejarah Mongolia.Menurut saya pribadi,alangkah baiknya bila disertai ilustrasi.Apabila dalam buku disebutkan tentang salah satu bagian dari pakaian adat Mongolia misalnya, dengan diiringi gambar ilustrasi,membuat pembaca mendapatkan gambaran menyeluruh.
Nilai pengorbanan dari sebuah perjuangan sangat ditekankan dalam buku ini.Betapa dalam sebuah perjuangan kita akan mendapati kawan seperjuangan yg menyerah atau hilang kesabaran dan keyakinan.Bagaimana kita harus selalu meluruskan niat dan menguatkan ketabahan dalam menghadapi musuh yg sangat kuat serta mencapai tujuan yg mulia. Sang penulis sanggup menggambarkan kegundahan jati Takudar yg akan berperang melawan adik kandungnya sendiri dengan sangat baik. Kematangan dan kedewasaan Takudar juga tumbuh seiring berjalannya waktu. Sosok Takudar seperti sebuah metafora perjuangan untuk meraih tujuan mulia. Kelembutan hati Takudar bukanlah sebuah kelemahan,melainkan nilai pembeda yg membuatnya lebih mulia dari lawan -lawannya.
Para tokoh dalam novel ini sangat hidup dan manusiawi.Intrik di seputar istana digambarkan dengan sangat baik tanpa bertele-tele.Karakter masing-masing tokoh tergambar jelas dalam setiap keputusan dan tindakan yg diambil. Benar, bila novel ini sangat filmis dan kolosal.Terkadang aku membayangkan apabila novel ini diadaptasi ke dalam film. Tentu akan sangat bagus.Seorang teman di Goodreads mengatakan kalau novel ini sebenarnya berseri. Tapi entah kenapa penerbit tidak memberi keterangan demikian.Walaupun kita dapat memahami cerita dalam novel ini tanpa harus membaca buku sebelumnya, alangkah lebih baiknya bila pihak penerbit memberi keterangan bahwa buku ini berseri.Dan setelah seri ini ada lagi sekuelnya yg berjudul Tahta Awan yg mengisahkan Takudar sebagai kaisar Mongolia dengan segala intriknya.
Buku ini adalah novel karya penulis lokal yg kubaca untuk pertama kalinya setelah sekian tahun.Dan kualitasnya tidak terpaut jauh dengan karya terjemahan dari penulis asing. Buku ini seolah membukakan mataku untuk melirik novel karya penulis lokal lainnya.Mulai saat ini aku akan lebih banyak lagi membaca novel lokal lainnya yg juga tak kalah berkualitas

10 January 2014

Ulasan Buku The Magician Apprentice

Kisahnya diawali ketika Tessia diangkat menjadi murid magang Lord Dakon, penyihir tuan tanah di desanya di Mandryn.Tessia hanyalah anak penyembuh Verran, bukan dari golongan kaya dan berada. Kemampuan sihirnya adalah kekuatan alami. Yg muncul tiba-tiba saat ia berusaha membela diri dari penyihir Sachaka, Takado. Walaupun dilatih untuk menjadi penyihir, minat Tessia akan ilmu penyembuhan tidak pernah surut. Ia masih bersemangat mengejar cita-citanya itu. Sementara itu,di lain pihak,ancaman dari penyihir pemberontak Sachaka yg akan menyerang Kyralia semakin nyata.Para penyihir desa pun membentuk perkumpulan untuk membahas hal ini.Serta berusaha meyakinkan raja Kyralia atas ancaman dari Sachaka.Hingga pada akhirnya para penyihir pemberontak Sachaka,atau yg disebut para Ichani benar-benar menyerang desa Kyralia di perbatasan.Yg pertama diserang adalah Mandryn,desa Tessia dan Lord Dakon.Pelan tapi pasti peperangan merembet mendekati Imardin.Dan raja Kyralia pun mempersiapkan serangan balik.
Ini adalah prekuel dari The Black Magician Trilogy. Sebagai prekuel buku sanggup menggambarkan dengan detail latar belakang,dunia fantasi rekaan Trudi Canavan.Gambaran Kyralia dan sejarahnya juga dipaparkan.Lewat tokoh Stara, sang penulis juga berusaha menggambarkan keadaan sosial budaya di Sachaka.Banyak informasi penting tentang asal usul beberapa hal di trilogi The Black Magician disebutkan dalam buku ini. Seperti asal cincin permata darah dari bangsa Vindo, asal ide tentang persekutuan penyihir,asal mula sihir untuk penyembuhan dsb. Penggunaan sihir di buku ini( yg ratusan tahun sebelum era Sonea di trilogi The Black Magician)terlihat sangat primitif.Sihir masih belum dikembangkan lebih jauh.Masih sebatas untuk pertarungan.Dan sihir tingkat tinggi ( yg kemudian disebut sihir hitam) sangat umum digunakan diantara para penyihir.
Walaupun jalannya peperangan di buku ini digambarkan secara logis tapi penyerahan diri Kaisar Sachaka di akhir cerita sedikit menggangguku. Ya, seorang kaisar dengan kekuatan sihir menyerah begitu saja??? Agak aneh memang,walau sang penulis memberi penjelasan yg menurutku kurang bisa diterima. Sebaiknya sedikit intrik misalnya di tubuh Kekaisaran Sachaka akan membuat cerita lebih hidup tentunya.Selain itu pemunculan tokoh Stara juga agak membingungkan bagiku pada awalnya.Aku pikir tokoh Stara ini ada kaitannya dengan Tessia di akhir cerita. Ternyata tidak sama sekali.Hingga akhirnya aku berkesimpulan bahwa melalui tokoh Stara ini,penulis mencoba menjelaskan keadaan sosial di Sachaka. Penggunaan sihir di buku ini juga kurang sreg buatku. Sihir di cerita ini lebih mirip tenaga dalam daripada sihir dengan mantra seperti dalam kisah Harry Potter atau serial Bartimaeus. Pertarungan sihirnya juga mengingatkanku pada pertarungan ala Dragon Ball. Bukannya pertarungan sihir dengan mantra ala Harry Potter atau menggunakan kekuatan jin seperti di serial Bartimaeus.Cukuplah bintang tiga buat buku ini.

01 January 2014

Ulasan Buku Fahrenheit 451

Guy Montag seorang pemadam kebakaran yg tugasnya justru membakar buku tanpa henti, tanpa ampun.Ada kesenangan dan kepuasan tersendiri baginya melihat buku-buku terbakar menjadi abu.Seperti halnya masyarakat yg lain ia begitu membenci buku.Hingga pertemuannya dengan Clarisse,gadis sebelah rumahnya, mengubah Montag untuk selamanya.Ia menjadi penasaran dengan buku.Ditambah perjumpaan yg tak sengaja dengan Faber, professor tua yg sangat mencintai buku.Faber dan Clarisse membuka mata hati Montag akan apa yg ia lewatkan selama ini.Hal-hal yg terluput darinya.Dan itu membawa Montag ke perjuangan yg dilaluinya demi sebuah kebenaran yg tersembunydan tertutup dari masyarakat.
Buku ini distopia klasik karya Ray Bradbury.Terbit di sekitar dekade 1950-an,dan sering dikomparasi dengan 1984 karya legendaris Orwell.Banyak dibahas di forum sci-fi Goodreads membuat aku jadi penasaran.Saat membaca halaman permulaan, novel ini terasa abstrak bagiku.Yah ada buku dibakar, masyarakat yg anti buku tapi tergila-gila dengan siaran TV dan radio.Hampir tidak ada penjelasan mendetail atas penyebab semua itu.Tapi semakin kita membaca, semakin kita memahami konteks yg diangkat sang penulis.Buku ini tergolong berat juga, butuh daya pikir dan daya konsentrasi tinggi untuk memahami konflik yg diangkat penulis.Karena akar konflik dijelaskan secara eksplisit,jadi tergantung pemahaman pembaca pribadi atas konflik yg diketengahkan.
Di bagian akhir buku,dicantumkan wawancara dengan sang penulis.Satu pernyataan Ray Bradbury yg paling berkesan bagiku,ketika ia ditanya apa kesannya menulis karakter di Fahrenheit 451 ia menjawab,
Bukan aku yg menulis mereka, tapi merekalah yg menulis aku
Pernyatan ini mengingatkan aku pada Khalil Gibran,yg menyatakan,
Ketika aku menulis Sang Nabi, Sang Nabi menulis aku
Sebuah karakter yg diciptakan penulis sanggup mempengaruhi pribadi sang penulis.Ketika ditanya tentang ending dari Fahrenheit 451 yg menggantung tanpa penyelesaian berarti, Bradbury menjawab,
Aku biarkan karakterku menyelesaikan konfliknya sendiri
Suatu jawaban cerdas yg memancing imajinasi.Menurutku ini hanya cara Bradbury untuk memaksa pembacanya lebih berimajinasi,menyimpulkan sendiri konklusinya.
Ada satu keprihatinan yg coba Bradbury ungkapkan dalam novel ini.Yaitu penyebaran budaya visual yg sangat masif melalui televisi dan radio lambat laun akan mengikis kultur membaca di kalangan masyarakat.Minat membaca yg berkurang menyebabkan masyarakat acuh terhadap ilmu pengetahuan,hingga pada titik puncaknya masyarakat akan sangat antipati terhadap buku dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.Sedikit banyak hal itu tampak pula di zaman sekarang.Hanya, budaya visualnya sudah ditambah dengan internet.Dan sebuah riset membuktikan bahwa internet dapat menurunkan minat membaca dan menulis pada anak.Sungguh memprihatinkan.Sesungguhnya apabila kita jeli,banyak kekhawatiran Bradbury dalam Fahrenheit 451 yg terjadi pada saat ini,di era modern.Walaupun ditulis hampir 50 tahun yg lalu, tema dalam novel ini masih relevan untuk saat ini.Dan bisa menjadi pengingat untuk kita akan pentingnya budaya membaca dan menulis bagi masyarakat.

Resolusi Tahun Baru

Tahun 2014 sudah datang. Banyak harapan dan cita-cita membuncah. Sudah tidak ada waktu untuk menyesali masa lalu.Masih ada masa depan yg masih suci untuk ditata ulang.Target utama di tahun ini tentu menyelesaikan target tahun lalu yg belum tuntas.Kemudian merancang target baru.Tidak perlu berlebihan.Realistis tapi tetap idealis. Mencapai tujuan itu penting, sembari menyesuaikan dengan keadaan yg ada.Tingkatkan konfidensi dan fokus menjadi tema utama di tahun ini.Pembuktian dan pembuktian itulah yg paling dibutuhkan saat ini.Karena kita dinilai dari apa yg bisa dan sudah kita lakukan.
Target utama ya menulis dengan lebih baik lagi.Syukur,syukur kalau sudah menulis naskah untuk dikirim ke penerbit.Menerbitkan Impian.Itu jadi tujuan utama.Untuk target membaca, ya membaca buku yg lebih bermutu dan lebih banyak lagi. Semenjak gabung Goodreads di bulan September sampai saat ini, sudah sepuluh buku terbaca.Target tahun ini 50 buku terbaca, serta mengurangi buku di rak want to reads.Sebak di dada jika menatap rak want to reads, banyak sekali.Tapi disitu tantangannya.Optimis??ya harus itu!! Kalau diri sendiri pesimis apalagi orang lain.Yakin pada diri sendiri kemudian meyakinkan orang lain.
Tidak perlu mewah dan berlebihan dalam menyambut momen pergantian tahun.Lebih baik introspeksi diri dan mengambil pelajaran dari tahun sebelumnya untuk persiapan menyambut hari yg baru di tahun selanjutnya.Pada akhirnya, semua harapan baik tertumpah di hari ini,semoga terkabul,amin.Selamat tahun baru 2014,Ordem e Progresso!!